KBR, Jakarta – Presiden Joko Widodo mengklaim realisasi anggaran
belanja sejak awal tahun hingga 15 Mei 2015 lebih tinggi dibanding tahun lalu. Hal
itu ia sampaikan dalam pengantar sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden
Jakarta. Kesimpulan ini ia dapat setelah rapat bersama menteri keuangan tadi malam untuk membahas realisasi pencairan dan penggunaan anggaran.
“Saya ingin memberikan tekanan untuk realisasi belanja. Pada hari ini setelah mendapatkan laporan terutama untuk realisasi belanja 15 kementerian dan lembaga yang terbesar sampai 15 Mei,” kata Jokowi dalam pengantara sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Selasa (19/5/2015).
“Kalau dibandingkan dengan tahun 2014 ini sudah di atasnya dan semoga ini nanti bisa memicu pertumbuah ekonomi pada kuartal II dan tentu saja pada kuartal-kuartal yang berikutnya,” lanjutnya.
Sebelumnya Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil
menyebut hingga Maret 2015 (kuartal pertama), realisasi belanja baru
18,5 persen dari pagu belanja negara di APBN-P 2015. Realisasi tersebut didominasi
belanja rutin seperti membayar gaji pegawai dan dana transfer ke daerah.
Sementara untuk belanja infrastruktur masih minim. Namun Sofyan yakin
pertumbuhan ekonomi akan membaik pada paruh kedua 2015. Ini lantaran belanja pemerintah
akan meningkat karena pencairan anggaran sudah mulai dilakukan pada awal April.
Editor: Quinawaty Pasaribu