KBR, Bondowoso – Jelang datangnya bulan Ramadhan tahun ini, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di 5 Kabupaten Tapal Kuda telah menyiapkan beberapa langkah strategis untuk mencegah inflasi tinggi.
Kepala Tim Data dan Statistik Bank Indonesia Surabaya, Tommy Andreas mengatakan, strategi tersebut diharapkan akan mampu menstablikan inflasi di wilayah Tapal Kuda antara lain Bondowoso, Jember, Banyuwangi, Lumajang dan Situbondo.
"Jadi kami sengaja siapkan strategi untuk mengendalikan inflasi diantaranya Penguatan kelembagaan, Produksi Distribusi dan Konektivitas, Regulasi dan Monitoring, Kajian dan Informasi serta Pengendalian Ekspektasi,” kata Tommy Andreas saat ditemui KBR usai Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Tapal Kuda di Bondowoso, Jumat (29/5/2015).
Menurut Tommy, salah satu fokus TPID adalah memastikan tidak tersendatnya pasokan atau distribusi kebutuhan. Selain itu, diharapkan akan ada kerjasama antara daerah di lima kabupaten untuk saling menopang saat terjadi kendala. Jelang Ramadhan biasanya kenaikan harga berbagai komoditas bakal terjadi.
“Tidak ada daerah yang bisa memproduksi semua kebutuhannya sendiri, sehingga diperlukan adanya kerjasama sehingga ada kestabilan harga antara dan produsen dan konsumen,” ujarnya.
Berdasar data yang dirilis Bank Indonesia, saat ini inflasi di Jawa Timur berada pada kisaran 6,48. Angka ini lebih rendah dibanding inflasi Nasional yang mencapai angka 6,79. Sementara inflasi di Bondowoso, sampai April lalu berada pada kisaran 0,41.Editor: Citra Dyah Prastuti