Bagikan:

Ijazah Palsu, Kapolri Sambangi Kemenristekdikti

Kepala Kepolisian Indonesia, Badrodin Haiti bakal menyambangi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) siang ini untuk membicarakan maraknya kasus ijazah palsu.

BERITA | NASIONAL

Selasa, 26 Mei 2015 11:48 WIB

Ijazah Palsu, Kapolri Sambangi Kemenristekdikti

Menkeu Bambang Brodjonegoro memberikan penghargaan kepada Kapolri Badrodin Haiti disaksikan Presiden Joko Widodo pada acara pemberian penghargaan kepada pihak terkait yang telah mendukung kelancaran t

KBR, Jakarta - Kepala Kepolisian Indonesia, Badrodin Haiti bakal menyambangi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) siang ini untuk membicarakan maraknya kasus ijazah palsu. Kata dia, pihaknya bakal mengkoordinasikan soal tindak pidana yang ada dalam kasus tersebut.

“(Pak itu memang delik aduan ya pak?) Iya nanti kita lihat. (Soal pidananya dimana pak?) Iya nanti kita lihat kan kita juga belum tahu bentuk pemalsuannya seperti apa. Apakah orang lain yang memalsukan, atau kah memang istilahnya aspal, jadi mereka tidak kuliah disitu tetapi dapat ijazah karena membayar. Atau sks-nya belum cukup tetapi mereka tetap dapat ijazahnya," ujarnya kepada wartawan di Kantor Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (26/5/2015).

Nantinya kata dia, hasil pertemuan itu akan menentukan bentuk pelanggaran pidana yang dijerat dalam kasus tersebut.

“(Kalau orang membayar itu apakah pidana pak?) Iya nanti kita pelajari substansinya kan kita belum sampai kesana,” tambahnya.

Sebelumnya, berdasarkan pengaduan ke Kemenristekdikti ada sekira 18 perguruan tinggi yang melakukan praktik jual beli ijazah dan mengeluarkan ijazah palsu. Ke-18 perguruan tinggi tersebut terdapat di wilayah Jabodetabek dan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Salah satu perguruan tinggi yang melakukan praktik jual-beli ijazah ada di Bekasi. Perguruan tinggi itu memberikan ijazah Sarjana (S1) kepada lulusannya tanpa mengikuti proses perkuliahan yang lazim dilakukan oleh sebuah perguruan tinggi. Bahkan mahasiswa hanya mengikuti kuliah setahun dua tahun sudah bisa memperoleh ijazah sarjana S1 dengan membayar sejumlah uang.


Editor: Damar Fery 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending