Bagikan:

Buwas Ogah Lapor Harta Kekayaan ke KPK

ia malah menantang KPK membentuk sebuah tim untuk menelusuri harta kekayaannya agar lebih objektif.

BERITA | NASIONAL

Jumat, 29 Mei 2015 15:08 WIB

Author

Ade Irmansyah

Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Budi Waseso.  Foto: Antara

Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Budi Waseso. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Budi Waseso mengaku tidak akan melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pasalnya menurut dia, ada kekhawatiran pihak lain menganggapnya tidak jujur dalam melaporkan kekayaannya tersebut. Selain itu menurut dia, tidak melaporkan harta kekayaan kepada KPK adalah bukan sebuah tindak pidana. Dia malah menantang KPK membentuk sebuah tim untuk menelusuri harta kekayaannya agar lebih objektif.

“Karena sayakan menurut saya tidak mau saya yang melaporkan dan menilai. (Tapi itu kan kewajiban pak?) Iya saya tahu itu. Kemarinkan saya minta kalau memang KPK ada yang mau menilai saya suruh mereka yang mengisi. (Nanti malah tidak objektif pak?) Justru itu objektif. (Tapi kan KPK tidak tahu angkanya pak?) Ya nanti KPK bisa buat tim untuk menulusuri. Saya jujur, saya khawatir nanti dikemudian hari belajar dari pengalaman, begitu saya salah menulis malah jadi masalah,” ujarnya kepada wartawan di Kantor Bareskrim Mabes Polri.

Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Budi Waseso membantah jika sikapnya itu bentuk ketidaktaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Sebelumnya, KPK meminta Budi Waseso segera melaporkan harta kekayaannya. Menurut Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, laporan harta kekayaan tersebut diserahkan dua bulan setelah penyelenggara negara tersebut menjabat sedangkan Budi Waseso  resmi menjabat Kabareskrim pada 19 Januari 2015.

Editor: Malika

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending