Bagikan:

Ayah Penelantar Anak Dikenal Sebagai Dosen Favorit di Kampus

Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadyah (STTM) Cileungsi Kabupaten Bogor, Firmansyah Azrul mengaku tidak ada hal yang janggal dari sifat Utomo Perbowo, ketika berada di lingkungan kampus.

BERITA | NASIONAL

Jumat, 15 Mei 2015 19:00 WIB

Ketua STTM Cileungai Firmansyah Azhar (Rafik/KBR)

Ketua STTM Cileungai Firmansyah Azhar (Rafik/KBR)

KBR, Bogor- Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadyah (STTM) Cileungsi Kabupaten Bogor, Firmansyah Azrul mengaku tidak ada hal yang janggal dari sifat Utomo Perbowo, ketika berada di lingkungan kampus. Utomo Perbowo adalah ayah lima bocah yang ditelantarkannya. Kata Firmasnsyah, Utomo sosok yang mudah bergaul dan disukai di kampusnya. Utomo sendiri mulai mengajar sejak tahun 2008. Selain sebagai dosen pembimbing, Utomo juga tercatat menjabat sebagai Pembantu Dosen 3 bidang kemahasiswaan. Tidak ada kelakuan buruk saat Utomo melakukan kegiatannya di kampus.

"Jadi tidak ada sifat buruk yang diperlihatkan, dia juga bukan terkenal sebagai dosen yang killer di kalangan mahasiswa. Selain itu juga dia dosen favorit bagi mahasiswa," katanya saat ditemui KBR di ruang kerjanya, Jumat (15/05).

Firmansyah mengaku, Februari tahun lalu, Utomo mengajukan cuti. Alasannya, kata dia, karena ingin menyelesaikan masalah internal keluarganya. Terkait kasus yang membelitnya, menurut Firman, pihak kampus masih menunggu hasil dari KPAI dan kepolisian. Jika memang ditetapkan sebagai tersangka, Utomo akan dinonaktifkan sebagai dosen.

Lebih lanjut Firman menjelaskan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil dari pihak KPAI dan juga kepolisian. Jika memang nantinya, Utomo menjadi tersangka, pihak kampus mengaku akan menonaktifkan Utomo sebagai dosen.

"Kita lihat hasil dulu. Tapi kalau memang nanti sudah pasti dia dipenjara, ya kita nonaktifkan," pungkasnya.

Editor: Dimas Rizky

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending