KBR, Lhokseumawe – 790 imigran Banglades dan Myanmar kembali ditemukan terdampar diperairan Kota Langsa, Provinsi Aceh. Mereka, ditemukan terdampar sekitar 20 mil dari pesisir pantai Desa Pusong Teulaga Tujuh, Kecamatan Langsa Barat.
Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf mengatakan mereka diungsikan di penampungan sementara Pelabuhan Kuala Langsa. Keturunan rohingnya itu berlayar menggunakan 3 unit kapal tongkang atau poton.
”Kita sebagai manusia patut dan berkewajiban untuk menampung mereka (warga asing-red) yang sudah datang ke tempat Kita. Apalagi, menurut aturan hukum internasional negara manapun atau dimanapun kalau ada pendatang yang seperti begitu Kita harus siap untuk melayani dan menampung mereka. Karena kalau tidak Kita akan salah dengan UNHCR dan salah dengan dunia luar,” kata Muzakir menjawab portalkbr, Jum’at (15/5).
Ia menambahkan, berdasarkan data sementara tercatat 420 di antara imigran itu berasal dari Banglades, sedangkan sisanya dari Myanmar. Hampir sebagian besar di antara Warga Negara Asing (WNA) itu bermasalah dengan gangguan kesehatan diakibatkan kekurangan makanan dan air.
Sebelumnya sebanyak 853 warga Burma ditemukan terdampar di perairan Selat Malaka, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara. Warga pengungsi itu ditempatkan di barak pengungsian di dermaga Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Kecamatan Lapang.
Editor: Rony Sitanggang