KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo meminta pelaku industri otomotif bersiap menghadapi perubahan global yang dibawa revolusi industri generasi 4.0. Dia mengatakan perkembangan teknokogi akan mengubah dinamika industri otomotif mulai dari produksi mobil, komponen, hingga tingkat penjualan.
Jokowi mencontohkan ada prediksi industri otomotif Indonesia akan menciut 90 persen jika sudah masuk era mobil listrik.
"Jumlah komponen otomotif dalam sebuah mobil listrik hanya sepersepuluh. Informasi yang saya terima seperti ini. Artinya apa? Kalau besok semua mobil di Indonesia sudah ganti jadi mobil listrik, ya industri otomotif akan menciut 90 persen," kata Jokowi saat membuka Indonesia International Motor Show di JiExpo Kemayoran, Kamis (19/4).
Selain itu, dengan berkembangnya transportasi daring, pola kepemilikan kendaraan juga akan berubah. Kata Jokowi, saat ini orang mulai berpindah dari pola pikir "punya mobil pribadi" ke "memanggil mobil".
Meski begitu, Jokowi optimistis perubahan teknologi itu bisa dijadikan peluang bagi industri otomotif. Dia mencontohkan dengan semakin banyaknya transportasi daring, jumlah penjualan kendaraan bermotor berpotensi menurun. Namun, lama masa pakainya juga akan menyusut.
"Berarti mobil dipakai terus-terusan, dipakai 18-24 jam per hari. Yang pasti mobil itu harus dirawat lebih intensif. Lebih sering dicuci. Kalau kita lihat cuci mobil, itu adalah jasa padat karya. Mobil itu juga tidak akan tahan lama, jangka hidupnya pendek. Siklusnya cepat. Mungkin mobil publik 2-4 tahun artinya produksi lebih banyak,” kata Jokowi.
Jokowi menyangkal kebutuhan tenaga kerja akan menyusut. Kata Jokowi, kebutuhan tenaga kerja justru akan bertambah. Hanya saja jenis pekerjaan yang tersedia menurutnya akan berubah.
Editor: Rony Sitanggang