KBR, Lampung- Pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap secepatnya diberangkatkan untuk menyelamatkan WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan sudah berkoordinasi dengan inteligen serta perusahaan untuk membebaskan WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf.
"Saya sampaikan bahwa pasukan saya sudah siap maksimal. Kita tetap melakukan negosiasi ya kan, dengan intelijen, dengan kementerian luar negeri, dengan perusahaan, bersama-sama. Tapi Bapak Presiden mengatakan prioritas adalah agar sandera selamat. Doakan semoga tanpa ada apa-apa bisa selamat." Kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pada kunjungannya ke Lampung, Selasa (27/4).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dalam penyelamatan sandera WNI ini ada kendala, UU negara Filipina tidak memperbolehkan pasukan mana pun masuk ke wilayahnya.
Sebelumnya kelompok Abu Sayyaf menyandera 14 warga Indonesia dan 4 Malaysia di Perairan Fillipina. Mereka juga menyandera warga Cina, Kanada, Norwegia, Belanda, serta Jepang. Kelompok ini dikabarkan sudah mengeksekusi sandera asal Kanada lantaran sudah melewati batas waktu pembayaran tebusan.
Penyandera meminta uang tebusan sebesar 50 juta peso atau setara dengan Rp15 milyar untuk melepaskan tawanan mereka sampai batas waktu yang telah ditentukan.
Editor: Rony Sitanggang