KBR, Jakarta- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menilai pelaksanaan Ujian Nasional jenjang Sekolah Menengah Atas/Sederajat dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tahun 2016 hingga hari terakhir pelaksanaan UN Berbasis Kertas pada Rabu (6/4/2016) berjalan dengan lancar. Begitu pula penyelenggaraan UN Berbasis Komputer yang diselenggarakan sampai Kamis siang (7/4/2016) secara nasional berjalan lancar.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, jika terdapat masalah yang terjadi, dapat diselesaikan dengan segera menurut skalanya dan sesuai Prosedur Operasi Standar (POS) UN.
"Kita mengalami penurunan (laporan pengaduan-red) yang sangat drastis bahkan dibanding tahun lalu, itu persis 50 persen turunnya. Tentu kita ingin itu lama-lama jadi nol. Tapi sejauh ini dengan turun 50 persen saja artinya secara manajemen penyelenggaraannya Alhamdulillah kerja keras begitu banyak orang, catatan lebih dari 800 ribu orang (penyelenggara ujian-red)," ujar Anies Baswedan di Kantor Kemendikbud, Kamis (7/4/2016)
Berdasar laporan yang dihimpun Posko UN yang terdiri dari Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM), Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Inspektorat Jenderal Kemdikbud, Sekretariat Badan Litbang Kemdikbud, serta Pusat Penilaian Pendidikan, jumlah pengaduan yang disampaikan dibanding tiga tahun terakhir telah menurun jumlahnya. Jumlah laporan yang dihimpun sejak dua hari menjelang UN hingga hari keempat UN pada tahun 2013 berjumlah 622 pelapor, tahun 2014 berjumlah 587 pelapor, tahun 2015 berjumlah 365 pelapor dan tahun 2016 berjumlah 184 pelapor. Tahun ini laporan tertinggi adalah masalah isu kunci jawaban dan isu kecurangan masing-masing 16 kasus.
UN Berbasis Komputer
Pelaksanaan ujian negara berbasis komputer terkendala gangungan listrik di Tasikmalaya, Jawa Barat dan Surabaya, Jawa Timur. Senior Manager Publik Relation PLN Agung Murdifi menyebut persiapan PLN dimulai sejak dari awal selama kurang lebih tiga minggu sebelum UN berlangsung.
"Memang ada satu dua gangguan. Seperti di Tasikmalaya dua hari lalu terus di Surabaya 8 menit ada gangguan. Memang kami bisa sampaikan yang namanya pemadaman ada pemadaman berencana dan pemadaman tidak berencana. Kalau pemadaman berencana seperti pemeliharaan travo, jaringan yang memang kami percepat yang harusnya bulan April kami percepat sehingga tidak ada pemadaman di sekolah. Nah yang tidak terduga di Surabaya ini karena ada pohon yang tumbang tapi segera dicover," papar Agung (7/4/2016)
Pada kesempatan yang sama, Vice President Corporation Communication Telkom Arif Prabowo menjelaskan untuk menyukseskan UN Berbasis Komputer, Telkom membentuk tim khusus bentukan dari level pusat sampai 58 wilayah.
"Dari tim itu kita lihat beberapa infrastruktur, dimana bandwith kita perbesar hampir tiga kali lipat dan posko sudah kita aktifkan pusatnya di City Walk di situ kita pantau berjalannya UNBK," jelas Arif (7/4/2016)
Terkait pelbagai permasalahan itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan berharap, masalah-masalah yang muncul tahun ini kita bereskan supaya tidak berulang di tahun depan.
Editor: Rony Sitanggang