Bagikan:

Tolak Reklamasi, Nelayan Teluk Jakarta Kirimi Ahok Ikan

"Ada sekitar 20 kilo bermacam jenis akan diberikan Ahok supaya dia tahu pembicaraan dia di media salah. Dia bicara di teluk Jakarta tidak ada ikan lagi kan ini saya bawakan. "

BERITA | NASIONAL

Selasa, 19 Apr 2016 13:37 WIB

Author

Wydia Angga

Tolak Reklamasi, Nelayan Teluk Jakarta Kirimi Ahok Ikan

Juru bicara DPW Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Saefudin menunjukkan tangkapan ikan dari Teluk Jakarta yang akan diberikan kepada Gubernur Ahok, Selasa (19/4/). (Foto: Wydia A.)

KBR, Jakarta- Nelayan teluk Jakarta akan  berikan puluhan kilo hasil tangkapan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias ahok. Belasan nelayan yang berkumpul di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menunjukkan hasil tangkapan mereka di teluk Jakarta semalam.

Dari jaring yang mereka bentangkan, terdapat beberapa ikan  seperti ikan Bandeng dan samge. Juru bicara  DPW Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Jakarta,  Saefudin  mengatakan pemberian ikan untuk menyanggah pernyataan Ahok bahwa sudah tak ada lagi ikan di teluk Jakarta. Ia membuktikan ikan tangkapannya masih segar dan didapatkannya bukan di daerah lain melainkan dari teluk Jakarta sendiri.

"Ada sekitar 20 kilo bermacam jenis akan diberikan Ahok supaya dia tahu pembicaraan dia di media salah. Dia bicara di teluk Jakarta tidak ada ikan lagi kan ini saya bawakan. Nah setelah saya bawa ini apa pertanggungjawaban dia," kata Saefudin (19/4/2016)

Sementara itu Kuat Wibisono sekretaris DPW KNTI Jakarta mengatakan bahwa Teluk Jakarta yang sudah rusak seharusnya diperbaiki, bukannya di reklamasi.

"Jika bahaya (kontaminasi limbah-red), ditambah lagi dengan reklamasi. Jika orang kena ISPA setelah itu ditambah lagi stroke kakinya, ya ketika kita sakit ya diobati. Ketika laut sakit ya itu tanggung jawab masyarakat, pemerintah ayo kita bergandengan tangan kita obati laut kita yang sakit ini. Jangan direklamasi," papar Kuat (19/4/2016)

Menanggapi soal putusan moratorium reklamasi yang baru saja diambil pemerintah, Kuat mengatakan  akan terus memantau apakah benar-benar proyek itu berhenti. Ia mengungkap pembangunan harus berpihak terhadap rakyat kecil terutama untuk proyek reklamasi. Menurut dia, hak nelayan harus tetap dilindungi, apalagi setelah UU Nelayan baru saja disahkan tak lama ini.

Terkait hal ini, Moestaqiem Dahlan, Dewan Daerah Walhi Jakarta mengatakan putusan soal Reklamasi Teluk Jakarta akan menjadi contoh bagi kasus reklamasi di daerah lain di Indonesia.

"Ini kan di Jakarta karena kita di pusat maka kawan-kawan di tempat lain kita bilang minta ke pemerintah khususnya pak Presiden untuk menghentikan reklamasi teluk Jakarta karena akan dijadikan acuan teman-teman di teluk-teluk yang lain. Seperti Teluk Makasar, Teluk Benoa, Teluk Palu dan beberapa tempat reklamasi lain. Jika ini dihentikan maka ada keberpihakan pemerintah kepada rakyat kecil yang selama ini menjadi pendukung penuh Presiden Jokowi," ungkapnya (19/4/2016)

Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending