Bagikan:

Suap Reklamasi, Pemimpin DPRD Jakarta Bantah Terima Upeti Pengembang

“(Terima uang lima kali dari Aguan?) Tidak tahu. (Terima mobil Alpard?) Nggak tahu. (Dapat jalan-jalan ke Amerika?) Yang jalan siapa?”

BERITA | NASIONAL

Senin, 11 Apr 2016 19:45 WIB

Author

Dian Kurniati

Suap Reklamasi, Pemimpin DPRD Jakarta Bantah Terima Upeti Pengembang

Tersangka suap reklamasi, Ketua Komisi D DPRD Jakarta Mohammad Sanusi. (Foto: Situs Sanusi)

KBR, Jakarta– Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi mencecar Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi dengan delapan pertanyaan. Prasetyo mengatakan, penyidik menanyainya seputar hubungan kerjanya dengan Anggota Badan Legislasi Daerah (Balegda) Mohamad Sanusi yang menjadi tersangka kasus suap dalam penyusunan rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang Izin Reklamasi Teluk Jakarta.


“Masalah Pak Sanusi. Apakah kenal yang ditangkap? Terus saya jawab, kalau Pak Sanusi saya kenal, yang lain enggak saya kenal. Intinya seperti itu lah. Masih perkembangan. Pembahasannya terkait penangkapan Pak Sanusi situ kan urusan Balegda ya. Ada delapan pertanyaan,” kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi  di gedung KPK, Senin (11/04/16).


Prasetyo mengatakan, pertanyaan dari penyidik KPK hanya seputar Sanusi sebagai koleganya di DPRD DKI Jakarta. Mengenai hubungannya dengan bos Agung Sedayu, Sugianto Kusuma alias Aguan, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menyatakan tidak kenal. Selain itu, dia juga menyatakan tidak menerima hadiah dari developer proyek reklamasi Teluk Jakarta, baik berupa mobil atau paket liburan ke Amerika Serikat. Prasetyo diperiksa penyidik KPK selama delapan jam, dari pukul 10.00 sampai 18.00.

Mekanisme Rapat

KPK hari ini juga memeriksa    Ketua Badan Legislasi Daerah (Balegda) DKI Jakarta Mohamad Taufik soal mekanisme rapat. Kakak tersangka suap itu  mengatakan, KPK ingin mengetahui proses pembahasan rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang Izin Reklamasi Teluk Jakarta.


“(Pemeriksaan soal apa?) Soal mekanisme pembahasan. (Soal 5 persen sampai 15?) Saya sudah berulang sampaikan. (Kata Sanusi Rp 5 miliar dititipkan ke Anda?) Engak mungkin lah. (Artinya Anda membantah?) Saya kita nggak ada Pak Sanusi ngomong begitu,” kata Taufik di gedung KPK, Senin (11/04/16).


Taufik mengatakan, dia tidak mengenal bos Agung Sedayu Sugianto Kusuma alias Aguan. Dia juga menyatakan tidak menerima hadiah dari Aguan, baik paket liburan maupun mobil. Taufik diperiksa selama delapan jam, mulai pukul 10.00 sampai 18.00.


“(Terima uang lima kali dari Aguan?) Tidak tahu. (Terima mobil Alpard?) Nggak tahu. (Dapat jalan-jalan ke Amerika?) Yang jalan siapa?” Kata Taufik.

 
Taufik melanjutkan. “(Kenal Aguan?) Saya enggak tahu. (Sunny?) Saya enggak tahu. Sudahlah, cukup ya. (Pembagian 5 persen sampai 15 persen?) Saya enggak tahu. Itu urusan Baleg."

Lainnya yang diperiksa KPK adalah   Anggota Badan Legislasi Daerah (Balegda) DKI Jakarta Mohamad Sangaji alias Ongen. Dia diperiksa sebagai saksi dan diberi 16 pertanyaan. Namun, Ongen tidak menjelaskan materi pemeriksaan dengan alasan rahasia.


“Pemeriksaan soal anggota Balegda. Ada sekitar 16 ke saya. Begini, saya kan saksi. Kalau cerita ke teman-teman (media) kan enggak boleh. Pokoknya sebagai saksi, saya sudah menyampaikan ke penyidik, dan ini enggak boleh disampaikan ke teman-teman,” kata Ongen di gedung KPK, Senin (11/04/16).

Mohamad Sanusi adalah anggota Balegda yang juga Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta. Sanusi ditetapkan sebagai tersangka karena menerima suap dari pengembang Grup Agung Sedayu untuk memuluskan Raperda Izin Reklamasi Teluk Jakarta yang akan menjadi lokasi proyek.


 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending