Bagikan:

PPATK Koordinasi dengan Ditjen Pajak Terkait Data Panama Papers

"Kejahatan dan modus ini sudah sejak lama terjadi. Kita pernah terima datanya tapi tidak sebanyak data dalam Panama Paper."

BERITA | NASIONAL

Selasa, 05 Apr 2016 21:07 WIB

Author

Yudi Rachman

PPATK  Koordinasi dengan Ditjen Pajak Terkait Data Panama Papers

Ilustrasi (Sumber: Vox)

KBR, Jakarta- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) akan menindaklanjuti data-data terkait dugaan pengemplang pajak yang ada dalam data Panama Papers. Wakil Ketua PPATK Agus Santoso mengatakan, tindaklanjut terkait data tersebut akan dimulai dengan melakukan koordinasi antara satgas PPATK dan Ditjen Pajak.

"Sebagai tindaklanjut karena ini menjadi perhatian publik, PPATK secara internal secara akan proaktif membahas. Kita juga akan berkonsultasi denganĀ  satgas PPATK dan Ditjen Pajak," kata Wakil Ketua PPATK Agus Santoso kepada KBR, Selasa (05/04).

Terkait kewenangan pelacakan aliran uang di negara lain, PPATK mengklaim bisa melakukan pelacakan aliran uang dari pengusaha-pengusaha dan pejabat di Indonesia yang terdapat dalam data Panama Papers tersebut. Kata Agus, hal itu dapat dilakukan dengan cara bekerjasama dengan PPATK negara lain.

"Kita bisa melakukan pelacakan, dalam artian kita nanti bekerjasama dengan PPATK negara lain, nanti kita lihat saja alirannya ke mana. Apakah langsung atau melalui perantara atau via, lewat-lewat," jelasnya.

Agus menambahkan, modus mengemplang pajak dengan cara-cara seperti yang ada dalam data Panama Papers sudah terlacak sejak lama. Kata dia, PPATK sudah pernah menerima data-data tersebut. Namun tidak sebanyak seperti data yang sekarang ini terbuka ke publik.

"Kejahatan dan modus ini sudah sejak lama terjadi. Menyimpan uang di luar menghindari pajak. Kita pernah terima datanya tapi tidak sebanyak data dalam Panama Paper. Dulu kita berkoordinasi dengan Satgas Pajak yang terdiri dari Ditjen Pajak, Kejaksaan Agung dan juga Kepolisian," tambahnya.


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending