KBR, Jakarta - Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah optimistis autopsi jenazah terduga teroris Siyono tetap bisa dilakukan dalam waktu dekat. Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar membantah adanya penolakan dari warga Desa Cawas, Klaten. Kata dia, penolakan tersebut hanya klaim dari kepala desa dan segelintir orang. Saat ini Komnas HAM dan Muhammdiyah tengah melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat.
"Pasti ada autopsi kecuali ada kehendak Allah yang lain, yang jelas pasti ada autopsi dalam waktu yang sangat singkat. Sekarang kepala desa yang tinggal kita komunikasikan, kalau warganya saya pikir nggak ada masalah. Itu juga yang menjadi alasan nggak ada alasan menghalang-halangi Komnas HAM melalui Muhammadiyah melakukan autopsi," kata Dahnil kepada KBR, Sabtu (02/04/2016).
Meski begitu, PP Muhammadiyah tetap menyiapkan dua alternatif tempat, seandainya autopsi gagal dilakukan di Klaten. "Opsi-opsi itu di daerah-daerah setempat, bisa di Sukoharjo atau di Yogyakarta, atau di TKP, di kuburan," tutur Dahnil.
Dahnil menambahkan, untuk keperluan autopsi telah disiapkan sembilan dokter forensik dari sejumlah perguruan tinggi Muhammadiyah. Autopsi diperkirakan memakan waktu sekitar 7 jam.
"Dokternya atas permintaan Komnas HAM, dari Muhammadiyah, terdiri dari 9 dokter ahli forensik, dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Purwokerto dan Surakarta," ujar dia. Namun, Dahnil menolak membeberkan kapan autopsi akan dilaksanakan.
Editor: Nurika Manan