KBR, Jakarta- Sebanyak 16 ribu polisi akan menjaga aksi unjuk rasa besar-besaran dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day pada 1 Mei 2016 mendatang. Juru bicara Polri, Boy Rafli Amar mengatakan, ini untuk menjaga agar situasi saat aksi buruh berlangsung berjalan kondusif.
"Aparat kepolisian akan bekerjasama dengan beberapa instansi terkait. Termasuk pelibatan TNI dalam pengamanan, Satpol PP, dan Korlap-korlap (koordinator lapangan) untuk sama-sama memantau," kata Boy di Kawasan Blok M Jakarta, Kamis (16/04/2016).
Boy mengataktan, setiap tahun aksi buruh pada 1 mei selalu diwarnai kerusuhan. Oleh karena itu, polisi telah berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Pemerintah Daerah, Apindo dan serikat-serikat kerja. Menurut Boy, koordinasi ini untuk mencegah terjadinya kerusuhan seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Korlap yang ada diharapkan dapat mengendalikan memastikan aktifitas unjuk rasa berjalan tertib sesuai dengan tujuan," ujarnya.
Selain itu, Kepolisian menghimbau agar tidak ada aksi razia terhadap buruh yang tetap melaksanakan aktifitas kerja. Menurut Boy, buruh mempunyai hak untuk tidak ikut aksi unjuk rasa.
"Kapolri juga telah memberi arahan kepada seluruh Kapolda untuk mengamankan aksi buruh di setiap daerah," tambah Boy.
Car Free Day
Kepolisian melarang aksi May Day di area Car Free Day (CFD). Juru bicara Polri, Boy Rafli Amar mengatakan, pada hari minggu di Jakarta berlaku CFD, mulai dari jalan Sudirman sampai Monas.
"Jadi selama kegiatan Car Free Day mohon untuk tidak dilaksanakan kegiatan yang sifatnya long march di kawasan CFD yang tentunya masyarakat dapat terganggu," kata Boy.
Berbagai elemen buruh rencananya melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day pada 1 Mei 2016. Diperkirakan sebanyak satu juta buruh serentak berdemo di 32 Provinsi di Indonesia. Boy berharap para buruh yang akan melaksanakan aksi untuk memahami kondisi ini.
"Tentunya kita berikan kesempatan pada jam CFD kepada masyarakat luas melaksanakan kegiatan berolahraga di jalur-jalur yang telah ditentukan," jelas Boy.
Editor: Rony Sitanggang
