KBR, Jakarta- Ratusan warga Distrik Gika, Tolikara Papua mengungsi akibat rumah mereka dibakar warga dari distrik lain, beberapa waktu lalu. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Tolikara, Feri Kayoga mengatakan saat ini, kondisi memang sudah kondusif, namun warga masih bertahan di pengungsian di Distrik Umagi.
“Kondisi sementara sudah kondusif, aman. Tetapi siapa tahu, namanya juga manusia, walaupun sudah damai, apakah itu terjadi pengulangan atau tidak, makanya harus dipantau. Warga Distrik Gika mengungsi ke Distrik Umagi dan Kembu, karena rumahnya habis,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Tolikara, Feri Kayoga kepada KBR, Senin (25/4/2016).
Bentrok warga bermula dari pembagian dana respect yang berujung meninggalnya seorang warga dari Distrik Panaga dan dua lainnya mengalami luka. Tak menerima itu, warga Distrik Panaga akhirnya membakar puluhan Honai di Distrik Gika.
Kata Feri, saat ini BPBD belum bisa mengunjungi Distrik Gika karena medan yang berat. Satu-satunya cara adalah dengan menggunakan Helikopter.
”Saya belum mampu ke Distrik Gika, harus pemakaian Heli, Panaga bisa karena ada landasan. Distrik Gika belum,” tambah Feri.
BPBD, kata Feri banyak menerima keluhan dari masyarakat Distrik Gika yang tengah mengungsi.
“Perlu perhatian untuk rumah mereka yang mengungsi. Karena di pengungsian juga sudah tidak bisa lagi. Jadi harus ada perhatian dari masyarakat."
Sebelumnya Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) membantah terjadi konflik
di Distrik Gika dan Panaga, Kabupaten Tolikara sejak 9 April 2016.
Konflik disebut menyebabkan 32 warga terluka, satu orang tewas dan
puluhan rumah terbakar.
Juru bicara Polri, Agus Rianto mengklaim, informasi yang disampaikan
Feri Kagoya selaku kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Tolikara itu tidak benar.
"Sudah kita konfirmasi ke Polda Papua maupun Kapolres Tolikara bahwa
informasi tersebut tidak benar," kata Juru bicara Polri, Agus Rianto di Mabes Polri, Senin (25/05/2016).
Agus menjelaskan, pada 9 April 2016 Polri mendapatkan informasi dari
masyarakat ditemukan mayat seorang laki-laki atas nama Dekimus Nimbo. Ia
merupakan pegawai negeri di Dinas Kependudukan Kabupaten Tolikara. Saat
polisi tiba di lokasi mayat tersebut sudah diproses secara adat.
"Setelah kejadian tanggal 9 April sampai sekarang tidak ada kejadian apapun di wilayah kabupaten Tolikara," jelas Agus.
Editor: Rony Sitanggang