Bagikan:

Harga Gabah di Banyuwangi Anjlok

"Biasanya hujan ini kan dijadikan tameng oleh para pengepul ini,”

BERITA | NUSANTARA

Selasa, 12 Apr 2016 13:22 WIB

Harga Gabah di Banyuwangi Anjlok

Ilustrasi (Antara)

KBR, Banyuwangi- Himpunan Kerukunan Tani  Indonesia (HKTI) Banyuwangi Jawa Timur, meminta  pemerintah   mengawasi harga pembelian pemerintah (HPP) saat musim panen raya. Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Banyuwangi Muhammad Safuan mengatakan, jika tidak ada  pengawasan, mengakibatkan harga gabah pada saat panen raya anjlok.

Kata Safuan, akibat pelaksanaanya tidak diawasi, maka banyak oknum pengepul yang membeli harga gabah jauh dibawa HPP yang ditetapkan dengan memanfaatkan panen raya. Padahal adanya HHP untuk memberikan perlindungan bagi petani.  


“Sekarang kalau tidak ada standar ini biasanya para pengepul ini akan mempermainkan harga. Sehingga kalau ada harga pemerintah ini nanti jika jatuh dibawah harga pemerintah  maka Bulog sebagai penyangga ketahanan pangan ini harus melakukan operasi pasar. Dari HKTI memantau ada kehawatiran kalau nanti dalam minggu-minggu depan ini ada hujan, biasanya hujan ini kan dijadikan tameng oleh para pengepul ini,” kata Muhammad Safuan, Selasa  (12/4/2016).

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Banyuwangi Muhammad Safuan menambahkan,  tahun ini HPP gabah kering panen (GKP) di penggilingan ditetapkan sebesar Rp. 3. 750 per kilogramnya. Sedangkan gabah kering giling ditetapkan Rp. 4600 per kilogramnya. Sedangkan HPP beras sebesar Rp.7 300 per kilogramnya.

Namun kenyataanya kata Safuan, sekitar dua pekan lalu, harga gabah kering giling ditingkat petani anjlok menjadi Rp. 4400 per kilogramnya, bahkan saat ini turun lagi menjadi Rp. 4000 per Kilogramnya. Safuan Khawatir, harga gabah tersebut terus anjlok pada saat panen raya bulan ini.

Turunya harga gabah tersebut kata dia, secara otomatis pengahasilan petani akan anjlok.  Padahal biaya produksi sangat tinggi. Untuk itu, pemerintah diminta untuk mengawasi HPP, sehingga harga gabah tetap stabil.


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending