Bagikan:

Ditjen Imigrasi: Pencegahan Bos Agung Sedayu Terkait Raperda Pantai Jakarta

Ditjen Imigrasi Kemenkumham mengatakan, pengajuan pencegahan itu dilakukan terkait penyidikan kasus suap perkara pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pantai Provinsi DKI Jakarta.

BERITA | NASIONAL

Minggu, 03 Apr 2016 21:17 WIB

Author

Wydia Angga

Ditjen Imigrasi: Pencegahan Bos Agung Sedayu Terkait Raperda Pantai Jakarta

Karyawan PT Agung Podomoro Land Trinanda Prihantoro berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Sabtu (2/4). Dalam kasus suap perizinan proyek reklamasi pantai Jakarta KPK menetapkan t

KBR, Jakarta - Juru bicara Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Heru Santoso membenarkan telah menerima surat dari KPK untuk mencegah Bos Agung Sedayu Group, Aguan Sugianto ke luar negeri. Pengajuan pencegahan itu dilakukan terkait penyidikan kasus suap perkara pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pantai Provinsi DKI Jakarta. 

"Per 1 April 2016 kami jam 22.45 WIB menerima surat tersebut dan langsung kami link (sambungkan-red) ke semua database kami ke daftar orang yang tidak poleh pergi ke luar Indonesia jangka waktu 6 bulan ke depan per 1 April. Tergantung penyidikan bisa memperpanjang, silahkan penyidiknya kalau mau perpanjang lagi," papar Heru kepada KBR (3/4/2016)

Heru menyebutkan alasan pengajuan pencegahan adalah karena yang bersangkutan dalam proses penegakan hukum, yaitu penyidikan KPK. Ia juga menginformasikan bahwa Aguan Sugianto memang belum keluar Indonesia hingga surat pencegahan diterima.

Sebelumnya, KPK telah menetapkan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk Ariesman Widjaja sebagai tersangka korupsi kasus tersebut. Ariesman diduga menyuap Anggota DPRD DKI Jakarta M Sanusi yang juga tersangka kasus ini, sebesar Rp2 miliar.

Editor: Sasmito Madrim 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending