KBR, Jakarta - Pendeta Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Bandung Timur, Sura Purba Saputra mengatakan pihaknya akan tetap beribadah meski hari ini sempat didemo saat peresmian gereja. Ia mengatakan, peresmian gereja hari ini rencananya akan dihadiri Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Menurutnya Ridwan Kamil sudah memberikan konfirmasi kehadiran melalui sekretaris pribadinya. Namun, peresmian harus dibatalkan karena ada pendemo yang disebutnya tidak memiliki izin untuk membatalkan acara peresmian tersebut.
"Kalau kita berhenti (beribadah-red) kan berarti kita takut. Padahal kita punya ijin resmi. Dan kenapa kita harus takut kalau punya ijin resmi. Kemarin Jumat Agung juga ada isu bom di sana. Tapi umat kita tidak takut lagi dengan teror macam itu. tadi kepolisian menyuruh kita keluar, kita mau bertahan, karena itu hak kita. Nah kita beribadah di rumah kita sendiri ngapain orang mengganggu di rumah kita kan," pungkasnya.
Sura menambahkan, para pendemo menuntut penurunan spanduk penyambutan selamat datang walikota, pamflet kopian IMB gereja yang resmi dari BPPT yang tertempel di gereja, serta plakat gereja GBKP Bandung Timur. Padahal kata dia, tudingan soal izin yang tidak sah dan tanda tangan warga yang palsu, tidak benar.
Ia menegaskan proses izin gereja sudah sesuai prosedur dari tingkat RT hingga pemerintah kota.
"BPPT sudah mengecek semua proses perizinan dari GBKP Bandung Timur bahwa semua prosedur sudah dijalankan mulai dari rekomendasi RT/RW Lurah, Camat, Kementerian Agama, Badan Kerjasama antar Umat Beragama sampai ke BPPT ini semua lengkap," ungkapnya.
Editor: Sasmito Madrim