KBR, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Tito Karnavian menganggap kelompok teroris pimpinan Santoso sebagai kelompok kecil. "Anggotanya hanya kurang lebih 20 sampai 23 orang," kata Tito di Mabes Polri, Senin, 21 Maret 2016.
Namun Polri, juga TNI sampai saat ini masih kesulitan memburu kelompok ini karena Santoso bersembunyi di pegunungan berhutan lebat di Poso. "Memang harus ada kemampuan bersama untuk menangani kelompok ini," ujarnya.
Usai menyerahkan jabatan Kapolda Metro Jaya, Tito optimistis kelompok teroris Santoso dapat segera ditangkap. Ia mempercayakan pengejaran kelompok Santoso kepada tim gabungan TNI dan Polri dalam operasi Tinombala 2016. Menurut Tito, tim gabungan ini memiliki kemampuan yang baik dan bisa menguasai medan. "Ini hanya masalah waktu saja," ia meyakinkan.
Operasi Tinombala sendiri dimulai awal Januari 2016 lalu. Operasi ini merupakan operasi gabungan TNI dan Polri untuk mengejar kelompok teroris Santoso dan jaringannya. Sebelumnya telah dilaksakan operasi Camar Maleo, namun Santoso belum tertangkap.
BNPT berencana melakukan tindakan soft approach terhadap Santoso cs. Namun Tito belum mau menyebutkan lebih rinci strategi ini.
Editor: Damar Fery Ardiyan