Bagikan:

Satu Mayat Diduga Kelompok Santoso Ditemukan Busuk di Pegunungan Poso

Mayat ini ditemukan saat TNI-Polri memburu kelompok teror Santoso di wilayah pegunungan

BERITA | NUSANTARA

Kamis, 17 Mar 2016 11:23 WIB

Author

Erna Dwi

Satu Mayat Diduga Kelompok Santoso Ditemukan Busuk di Pegunungan Poso

Kapolda Sulawesi Tengah, Rudi Sufahriadi memberikan keterangan kepada wartawan, Kamis, 17 Maret 2016. Foto: Erna Dwi

KBR, Palu –  Pasukan gabungan TNI-Polri menemukan satu mayat laki-laki dengan luka mirip tembak di Desa Leilo, Kecamatan Lore Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Mayat ini ditemukan saat TNI-Polri memburu kelompok teror Santoso di wilayah pegunungan.

“Ciri dari mayat tersebut, terdapat jam casio merk G shock di tangan kiri. Kepalanya ada lubang sedikit,  sedang pinggul terdapat luka mirip luka tembak. Dibagian kiri juga ada luka robek. Tingginya sekitar 180 cm. Mayat tersebut sekarang sudah berada di RS Bhayangkara Polda Sulteng," jelas Kapolda Sulteng, Rudi Sufahriadi, Kamis, 17 Maret 2019.

Kapolda pengganti Idham Azis ini menduga, sosok yang telah mati 3-4 hari ini terkait dengan kelompok Santoso. "Belum ada masyarakat yang lapor kehilangan anggota keluarganya. Berarti ini diduga berasal dari kelompok Santoso yang ada di atas gunung. Setelah kita ajak satu tersangka yang sudah kita tangkap sebelumnya untuk melihat jenazah tadi malam, dia tidak mengenali,” kata Rudi.

Polda Sulteng sudah mengambil contoh DNA (Deoxyribose-nukleic acid) mayat tanpa identitas tersebut. Kemudian Polisi akan segera mengubur mayat ini lantaran sudah rusak dan membusuk.

Sementara terkait dua mayat warga Provinsi Xinjing etnis Uighur yang tewas dalam kontak tembak di Desa Talabosa masih berada di ruang Instalasi Forensik. “Kita sudah sampaikan ke Densus 88 bahwa ada korban kontak tembak, nanti Mabes Polri akan meneruskan ke pihak kedutaan Tiongkok,” ujar Kapolda. 

Editor: Damar Fery Ardiyan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending