KBR, Jakarta- Badan SAR Nasional untuk sementara menghentikan proses evakuasi korban Rafelia 2 yang tenggelam di Perairan Ketapang, Jawa Timur. Menurut Direktur Operasional Basarnas Ivan Ahmad Rizki, kondisi arus laut yang kuat membuat proses pencarian melalui penyelaman sulit dilakukan. "Proses pencarian melalui penyelaman dihentikan karena arusnya kuat. Sekarang kuatnya arus mencapai 5 knot dan membahayakan penyelam. Kapal juga sudah terbalik dengan anjungan dan dasar kapal di atas. Itu bisa berbahaya untuk penyelam,"jelasnya kepada KBR, Sabtu (05/03/2016).
Tim Basarnas melakukan pencarian dengan dua metode, yakni penyelaman dan pencarian melalui udara.
Ivan Ahmad menambahkan, proses pencarian hari ini (Sabtu, 05/03/2016) berhasil menemukan 4 korban di badan kapal yang tenggelam, "Sudah ada 4 korban yang berhasil dievakuasi, kemarin sekitar 76 korban selamat dievakuasi dengan 12 diantaranya adalah anak buah kapal," ujarnya.
Kata Ivan, Basarnas masih terus mencari korban yang terjebak di badan kapal. Sebab kata dia, kapal tersebut tenggelam dengan posisi terbalik.
Sebelumnya, Kapal feri dengan nama lambung Rafelia 2 tenggelam di perairan Selat Bali, Jumat (04/03/2016) kemarin saat menempuh perjalanan dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali menuju Ketapang,Banyuwangi. Kapal tenggelam setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, kapal miring lalu tenggelam.
(Nurika Manan)