KBR, Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mengalokasikan anggara Rp 176 miliar untuk membangun infrastruktur pertanian. Antara lain sebanyak 13 embung, 137 kilometer irigasi dan 7 bendungan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Banyuwangi Guntur Priambodo, pembangunan ini berguna untuk mendukung sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi Kabupaten Banyuwangi.
“Kita akan mulai dari embung-embung kecil. Jangan dilihat embung itu harus di atas 1000, 500 gibik, 200 gibik tetapi itu fungsinya adalah menahan air selama mungkin yaang ada di darat, sehingga run off yang ke laut bisa dikurangi. Dengan tambahnya air yang kita tahan melalui embung- embung di darat itu meskipun kecil kehidupan vegetasi di daerah sekitarnya akan tumbuh bagus. Yang kecil saja, yang besar ini secara bertahap akan kita bangun baik dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah,” kata Guntur Priambodo. (15/3/2016).
Lokasi pembangunan embung itu diantaranya Kecamatan Kalipuro, Songgon, Kalibaru dan Tegaldlimo.
Guntut Priambodo meyakinkan, pembuatan embung itu dapat membuat daerah rawan kekeringan dapat bertani di musim kemarau.
Selain embung, Pemkab Banyuwangi juga akan membangun tujuh bendungan. Hal itu bertujuan untuk menaikkan debit air sungai agar bisa dialirkan ke daerah irigasi. Bendung tersebut akan dibangun di sungai-sungai besar yang tersebar di seluruh Banyuwangi.
Pemkab Banyuwangi juga membangun ratusan kilometer saluran irigasi. Saluran irigasi ini apan membentang sepanjang 120 kilometer sebagai irigasi tersier, 5 Km saluran irigasi sekunder dan 12 kilometer irigasi primer.
Sementara untuk menjaga ketersediaan air pada musim kemarau, Pemkab Banyuwangi juga membangun tampungan air (long storage) di sejumlah sungai. Pemkab berharap produktivitas pertanian meningkat seiring pembangunan infrastruktur pertanian tahun ini.
Editor: Damar Fery Ardiyan