Bagikan:

Eksploitasi Tambang Bukit Asam Ancam Pemukiman Warga

Lokasi tambang di Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumatera selatan mendekat hingga 100 meter dari pemukiman Bukit Munggu, Kelurahan Pasar Tanjung Enim

BERITA | NUSANTARA

Jumat, 18 Mar 2016 11:22 WIB

Eksploitasi Tambang Bukit Asam Ancam Pemukiman Warga

Warga di sekitar tambang Bukit Asam (Persero) dirikan tenda untuk mengawasi eksploitasi batubara yang mulai mendekat ke pemukiman. Foto: Hendro Aldo Irawan

KBR, Tanjung Enim - Ekploitasi tambang Bukit Asam (Persero) di Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumatera selatan mulai mendekati pemukiman Bukit Munggu, Kelurahan Pasar Tanjung Enim. Sedang kedalaman tambang batubara ini sudah mencapai 15 meter. Salah seorang warga, Fatah Yasin (46) mengatakan, jarak tambang saat ini hanya 100 meter dari pemukiman, sehingga debu sanggat mengganggu pernafasan warga.

"Kalau malam hari dan cuaca hujan, kami takut. Warga juga resah takut tanahnya longsor. Karena kalau alat berat sedang operasi getarannya sampai terasa sampai rumah," jelasnya kepada radio jaringan KBR, RGBA FM, kamis (17/3/16).

Itu sebab, sejumlah warga berbagai usia mulai mengawasi dan membuat posko penolakan, serta dapur umum di lokasi rawan tersebut. "Terpaksa mereka kami usir agar tidak terus menggali tanah di belakang rumah kami ini. Kami takut pak, rumah kami ini bisa longsor dan membahayakan jiwa," ujar Fatah.

Sementara, Koordinator Komitmen 27 (K27) Westi Mahendra yang mewakili masyarakat Bukit Munggu dan Bedeng Kresek meminta PTBA menghentikan sementara eksploitasi tambang di RT/RW: 03/05. Apalagi lahan di kawasan ini belum semua dibebaskan perusahan tambang BUMN tersebut.

"Jelas ini merupakan tekanan dari pihak PTBA agar negosiasi lebih cepat. Padahal belum semua selesai. Seolah-olah masyarakat ini diuber-uber ditakuti. Saya perhatikan, siang di usir, tetapi malam hari sekitar jam 2-3 bergerak," terang Westi.

Terkait hal ini, kami mencoba mengonfirmasi General Manager (GM) Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPTE) Suhedi tetapi tak berhasil. "Pak GM berangkat ke Jakarta. Kalau pagi tadi ada," kata salah satu satpam perusahaan.


Editor: Damar Fery Ardiyan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending