Bagikan:

Cegah Sebaran Anthrax, Pemerintah Vaksinasi Ternak di Tiga Kabupaten Sulsel

Sejak pertengahan Februari hingga awal Maret, puluhan sapi dan kerbau ditemukan mati akibat virus anthrax.

BERITA | NUSANTARA

Sabtu, 12 Mar 2016 18:21 WIB

Cegah Sebaran Anthrax, Pemerintah Vaksinasi Ternak di Tiga Kabupaten Sulsel

Warga menggiring kerbau gembalanya di Sulawesi Selatan. (Foto: Antara)

KBR, Jakarta - Kementerian Pertanian mengantisipasi penyebaran virus anthrax di Sulawesi Selatan melalui vaksinasi di tiga kabupaten. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Muladno membenarkan virus anthrax menjangkiti sapi dan kerbau di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Kementeriannya mencatat, sejak pertengahan Februari hingga awal Maret, puluhan sapi dan kerbau ditemukan mati akibat virus tersebut.

"Total yang mati, sapi itu 13, mulai terjadi tanggal 16 Februari sampai dengan tanggal 4 Maret, kerbau 9 ekor," kata Muladno kepada KBR, Sabtu (12/03/2016).

Namun, sejumlah peternak tidak paham tentang penyebaran virus, sehingga mereka justru memotong sapi yang sakit dan menjual dagingnya ke pasar. Kendati demikian, Muladno memastikan belum ada manusia yang tertular virus anthrax.

"Yang lainnya karena belum tahu, ada yang dipotong, dagingnya dibeli pedagang yang kemudian dijual dan kita tidak tahu dijualnya ke mana. Sampai hari ini tidak ada kejadian manusia yang tertular," lanjut Muladno.

Menurut Muladno, pemerintah dari tiga kabupaten yakni Pinrang, Sidrap dan Enrekang telah berkoordinasi mencegah penyebaran virus. Kata dia, Dinas Peternakan masing-masing kabupaten telah memberikan vaksin untuk pencegahan, serta mengobati ternak yang terjangkit.

"Kepala Dinas Peternakan di tiga daerah itu, Pinrang, Enrekang dan Sidrap melakukan sosialisasi, pencegahan, melalui vaksinasi dan pengobatan supaya betul-betul berakhir di situ," jelas dia.

Virus anthrax termasuk kategori endemik di Sulawesi Selatan. Muladno menyebut, sejumlah daerah seperti Maros dan Sidrap sebelumnya pernah terjangkit virus tersebut. Ini lantaran bakteri anthrax mampu hidup lama di dalam tanah. "Bisa hidup berpuluh-puluh tahun, sehingga ketika sapi makan rumput kemudian menyerang limpa, metabolismenya terganggu dan berakibat pada kematian. Dan yang berbahaya anthrax ini bisa menular ke manusia," pungkas Muladno.

Editor: Nurika Manan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending