KBR, Jakarta - Sekira belasan orang mendatangi Goethe Institut untuk memastikan film Pulau Buru Tanah Air Beta tidak diputar di sana. Beberapa orang bahkan sempat menggedor pagar besi di sana meski telah mendapat surat pernyataan dari Goethe Institute bahwa pemutaran film Tanah Air Beta telah dibatalkan.
"Kita semua dari unsur masyarakat kita di sini tergabung dari unsur masyarakat kita tidak setuju. Kita monitor. Kita tidak setuju dengan pemutaran apapun bentuknya dan apapun harinya (dari mana mas?) saya dari FPI, Taufik. Jika tetap diputar, kita akan turunkan massa lebih banyak. Kita tidak setuju dengan pemutaran film komunis. Karena ini yang diputar film komunis," ujar Taufik (16/3/2016)
Tanah Air Beta merupakan film dokumenter karya Rahung Nasution. Film tersebut bercerita tentang perjalanan ziarah seorang bekas tahanan politik peristiwa 65 ke tanah pengasingan yakni Pulau Buru. Film ini menurut Rahung, berdurasi 40 menit.
Pembuatan film ini dilakukan selama setahun dengan mengambil lokasi di Pulau Buru. Film ini semestinya bakal diputar perdana di Goethe Haus, Jakarta hari ini. Acara akan dilanjutkan dengan diskusi yang menghadirkan sejawaran Asvi Warman Adam, perupa Dolorosa Sinaga dan aktivis HAM Ita F. Nadia.
Editor: Rony Sitanggang