KBR, Jakarta - Asosiasi Toilet Indonesia menilai ketersediaan toilet umum untuk para wisatawan di sejumlah bandara masih belum memenuhi standar kebersihan internasional.
Menurut Ketua Asosiasi Toilet Indonesia Naning Adiwoso, masih banyak toilet umum di bandara domestik yang kondisinya basah dan kotor. Toilet juga tidak menyediakan fasilitas seperti tisu dan sabun.
"Ada standar kebersihannya. Ada pencahayaannya, kemudian lantainya harus selalu kering. Tersedia juga toilet paper, tersedia juga tempat sampah untuk pembalut wanita, dan juga ada pengering,” papar Naning kepada KBR, Jumat (27/3/2015).
“Nah, sering hal kecil ini tidak dipikirkan dan kalau toilet tidak bersih kan cermin budaya bangsa. Jadi, kalau wisatawan asing datang dari luar negeri ke toilet kotor, akan berpikir jangan-jangan semuanya kotor.”
Dia menambahkan, kebijakan bebas visa untuk meningkatkan wisatawan ini harus didukung dengan penambahan toilet untuk para wisatawan. Pemerintah juga perlu mengatur kebijakan terkait hal tersebut. Semisal menambah jumlah toilet di setiap lokasi bandara.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya berkomentar soal rendahnya kualitas toilet di Indonesia. Pasalnya, World Economic Forum (WEF) menempatkan kualitas toilet Indonesia di peringkat 40 dari 140 negara. Hal ini dapat mempengaruhi kunjungan para wisatawan. Apalagi pemerintah telah menambah jumlah negara bebas visa masuk ke Indonesia menjadi 45 negara.