Bagikan:

Diknas Jombang Akhirnya Tarik Buku Agama Radikal

BERITA | NUSANTARA

Senin, 23 Mar 2015 11:17 WIB

Author

Muji Lestari

Diknas Jombang Akhirnya Tarik Buku Agama Radikal

Buku Pendidikan Agama Islam kelas XI di SMA Negeri 2 Jombang ditarik dari siswa. (foto: Muji Lestari)

KBR, Jombang - Dinas Pendidikan Jombang, Jawa Timur, akhirnya mulai menarik buku Pendidikan Agama Islam yang diduga bermuatan faham radikalisme dari siswanya. Salah satunya dilakukan di SMA Negeri 2 yang sudah berhasil mengumpulkan sekitar 350an buku dari siswa kelas XI.

Kepala Sekolah SMA 2 Jombang, Wawang Hutawarman mengatakan, penarikan dilakukan sesuai instruksi dari dinas pendidikan setempat yang merujuk pada instruksi Menteri Pendidikan Nasional. Pihak sekolah sendiri belum menerima dan mengetahui buku baru sebagai penggantinya.

"Hari ini sedang dikumpulkan, sebagai penggantinya saya tidak tahu. Soal itu guru agama yang menentukan dari kelompok MGMP sekolah jadi kelompok guru yang menentukan," Kata Wawang.

Penarikan itu sendiri ditanggapi positif oleh para pelajar. Salah satu pelajar, Armeliza Sekar, mengatakan, sudah sepantasnya buku tersebut ditarik dari peredaranya. Karena selain terdapat kalimat yang berbahaya.

"Itu berbahaya juga tapi kan tergantung sama pendirian kita kalau kita punya keimanan yang kuat kan juga nggak akan terlalu berpengaruh tapi ajarannya itu juga sangat berpengaruh. Ya, sebaiknya ditarik." Kata Armeliza.

Sementara, para guru dan pelajar serta masyarakat di Jombang dibuat resah dengan isi buku Pendidikan Agama Islam SMA kelas XI. Buku itu berisi materi yang dianggap memuat faham radikalisme mirip ISIS. Dalam halaman 78 terdapat kalimat yang mengajarkan boleh membunuh orang yang musyrik atau beragama selain Islam.

Buku itu sendiri disusun oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di Jombang yang mengacu pada buku-buku yang diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional.

Editor: Antonius Eko  

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending