KBR, Palu– Jenazah dua terduga teroris, yang tewas saat kontak tembak di Desa Sanginora, Poso Pesisir Selatan, Selasa (9/2/2016) pagi kemarin masih berada di kamar jenazah RS. Bhayangkara Polda Sulteng. Penjagan oleh aparat bersenjata lengkap juga terlihat di lokasi ruang jenazah tersebut.
Tim Disaster Victim Identivication (DVI), Rabu (10/9/2016), masih melakukan proses identifikasi terhadap dua jenazah terduga teroris.
Penelusuran juga dilakukant terhadap mobil pick up yang digunakan terduga teroris tersebut. Kepala operasi Satgas Tinombala, Leo Bona Lubis mengatakan setelah ditelusuri, mobil yang digunakan adalah mobil curian.
“Yang masih menjadi pertanyaan dan yang masih dalam penyelidikan kita mengenai mobil. Pemilik daripada mobil itu masyarakat berinisial S, ini yang masih kita dalami. Apakah ada keterlibatannya atau tidak,” kata Kepala operasi Satgas Tinombala, Leo Bona Lubis, Rabu (10/02).
Leo melanjutkan, "namun sementara tadi malam sudah masuk laporan dari keluarga yang bersangkutan bahwa suaminya dari pagi sampai tadi malam belum pulang. Jadi kemungkinan besar mobil ini dihadang di tengah jalan, dirampas."
Dua orang terduga terorisi dan polisi kemarin terlibat baku tembak di Desa
Sanginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi
Tengah. Kata Leo, baku tembak terjadi setelah kepolisian menerima informasi dari inteligen tentang dua orang yang dicurigai merupakan terduga teroris kelompok Santoso.
Saat hendak diperiksa terduga teroris tersebut kemudian malah melepaskan tembakan ke arah polisi. Hingga akhirnya baku tembak pun terjadi. Dua terduga teroris tewas dan satu anggota brimob Polda Sulteng Wahyudi Satria Saputra tewas dalam kontak tembak itu.
Editor: Rony Sitanggang