Bagikan:

Ombudsman Pelajari Rekomendasi Kasus Novel Baswedan

Anggota ORI yang baru akan bertemu dengan anggota lama untuk mendata rekomendasi-rekomendasi apa yang masih perlu didorong.

BERITA | NASIONAL

Selasa, 02 Feb 2016 17:02 WIB

Author

Gabriella Ria

Ombudsman Pelajari Rekomendasi Kasus Novel Baswedan

Penyidik KPK Novel Baswedan (Foto: KBR/Quinawati P.)

KBR, Jakarta- Anggota Ombudsman Republik Indonesia (ORI) yang baru akan mempelajari kembali rekomendasi atas kasus   penyidik KPK, Novel Baswedan. Ketua ORI, Amzulian Rivai, mengatakan anggota ORI yang baru akan bertemu dengan anggota lama untuk mendata rekomendasi-rekomendasi apa yang masih perlu didorong.

Rekomendasi kasus Novel Baswedan juga menurutnya akan dibahas. Amzulian mengeluhkan lemahnya kekuatan rekomendasi ORI selama ini.

"Tentu kita pelajari. Kita akan pelajari bagaimana duduk persoalannya. Kalau memang kita perlu melakukan peninjauan itu, kenapa tidak?" Ungkapnya usai menghadiri Rapat Paripurna DPR, Selasa (02/02/2016).

Ia juga mengatakan ORI akan memperkuat kerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara, Kepolisian, Kejaksaan, dan lembaga lainnya. Amzulian menegaskan setiap institusi harus memperhatikan rekomendasi publik, termasuk yang dikeluarkan ORI.

Sebelumnya, ORI sudah mengeluarkan rekomendasi bagi Kepolisian dan Kejaksaan terkait kasus Novel Baswedan. ORI mengatakan ada temuan maladministrasi dalam penyidikan kasus Novel. Lembaga ini juga meminta diadakan gelar perkara ulang. Namun, perkembangan terakhir kasus Novel justru akan tetap masuk persidangan.

Terkait lemahnya kekuatan rekomendasi ORI selama ini, Rambe Kamarulzzaman, Ketua Komisi II, menilai selama ini ORI jarang melibatkan publikasi media.

"Rekomendasi itu, kalau sudah diputuskan ORI, langsung umumkan. Jadi harus ada kerjasama dengan media," ujarnya.


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending