Bagikan:

Kontras Desak Jokowi Tindak Pejabat Penyebar Ujaran Kebencian LGBT

"Presiden harus hadir tegas memberikan perlindungan kepada siapapun."

BERITA | NASIONAL

Kamis, 25 Feb 2016 15:48 WIB

Author

Eli Kamilah

Kontras Desak Jokowi Tindak Pejabat Penyebar Ujaran Kebencian LGBT

Ilustrasi: LGBT di India (Foto: KBR/Bismillah G.)

KBR, Jakarta- LSM HAM Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mendesak Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya untuk tidak membuat pernyataan diskriminatif terhadap kelompok Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Wakil Koordinator Kontras Bidang Strategi dan Mobilisasi Puri Kencana Putri mengatakan negara seharusnya hadir untuk mengantisipasi konflik yang terjadi akibat ujaran kebencian anti LGBT.

Saat ini, kata Puri ada belasan pejabat negara yang sengaja menyulut perlakuan diskriminatif terhadap kelompok tersebut. Seperti pernyataan Menristek Dikti M Nasir yang melarang LGBT masuk kampus.

"Kami meminta secara khusus kepada Presiden untuk memerintahkan jajarannya. Karena kemarin ada 17 pernyataan yang dikeluarkan pejabat publik, dari menkopolhukam, menristek," kataWakil Koordinator Kontras Bidang Strategi dan Mobilisasi Puri Kencana Putri   di kantor Kontras Jakarta, Kamis (25/2). 

Puri melanjutkan, "presiden harus hadir tegas memberikan perlindungan kepada siapapun."

Kontras juga meminta Kapolri untuk memberikan jaminan kepada kelompok LGBT dan kelompok yang pro terhadap hak-hak LGBT. Kapolri juga harus memberikan ruang yang sama kepada kelompok pro dan anti LGBT dalam menggelar aksi mereka.

Dia menyesalkan perlakukan diskriminatif aparat terhadap Kelompok Solidaritas Perjuangan Demokrasi SPD yang akan menggelar aksi di Tugu Jogja, untuk menyuarakan hak-hak LGBT, namun gagal karena dihadang polisi.

Pada Selasa (23/02), Solidaritas Perjuangan Demokrasi menggelar aksi menuntut dihentikannya ujaran kebencian kepada kelompok minoritas. Ujaran kebencian kepada LGBT di antaranya disuarakan AMUI. Dalam siaran persnya AMUI mengancam akan membakar, merajam,  dan menjatuhkan pelaku LGBT dari tempat tertinggi.

Solidaritas lantas menggelar aksi   sebagai tandingan dari aksi penolakan LGBT yang dilakukan AMUI. Kelompok ini juga meminta Yogya kembali sebagai kota toleransi.   


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending