Bagikan:

Ditolak, FPI Banyumas Batal Dideklarasikan

"Ini kan urusannya dengan saya. Hanya silaturahmi,"

BERITA | NASIONAL

Selasa, 16 Feb 2016 17:11 WIB

Ditolak, FPI Banyumas Batal Dideklarasikan

KBR, Banyumas– Rencana deklarasi Front Pembela Islam (FPI) Banyumas, Jawa Tengah pada 23 Februari 2016 nanti batal dilakukan. Pembatalan dilakukan  setelah muncul penolakan keras dari sejumlah kalangan, di antaranya dari Gerakan Pemuda Anshor, organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama.
 
Dihubungi KBR, Slamet Ketua Panitia Safari Rizieq Shihab di Banyumas,  berkilah dalam agenda tidak ada rencana deklarasi. Kata dia, Rizieq hanya akan bersilaturahmi dan berdiskusi dengan sejumlah tokoh agama di Banyumas.

Dia menepis kedatangan Rizieq Shibab juga ditolak oleh tokoh NU Banyumas. Dia mengklaim  telah menghubungi pengurus NU Banyumas soal kedatangan pimpinan tertinggi FPI itu.

"Tidak ada. Tidak ada deklarasi FPI. Yang mau deklarasi siapa. Dalam hal ini yang bertanggungjawab kan saya. Ini kan urusannya dengan saya. Hanya silaturahmi," ujar Slamet Ketua Panitia Safari Rizieq Shihab di Banyumas, Selasa (16/02).

Slamet melanjutkan, "silaturahmi dengan para kyai NU dan para habaib. Hanya apa, tanya jawab lah, tanya jawab atau ba’sul masa’il."

Sementara, Ketua gabungan Ormas Banyumas, Benteng Nusantara, Yudho F Sudiro mengatakan, selain menolak deklarasi FPI Banyumas. Sejumlah Ormas Islam, termasuk Ansor dan Banser Banyumas  yang tergabung dalam Benteng Nusantara diklaim juga menolak kedatangan Rizieq Shihab.
 
Dia beralasan, kedatangan Rizieq biasanya disertai dengan  massa FPI dari sejumlah daerah. Dia khawatir, konsentrasi massa FPI yang besar itu menimbulkan keresahan. Sebab, setelah berkumpul, biasanya selesai acara massa FPI akan melakukan konvoi disertai sweeping ke titik yang sudah ditentukan.

Sebelumnya Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Banyumas, Ahmad Tantowi beralasan rekam jejak FPI di sejumlah daerah memunculkan sikap antipati masyarakat, terutama kalangan muda NU.

Kata Ahmad, baik di mulai pusat hingga daerah, FPI kerap melakukan aksi kekerasan, misalnya sweeping dan penertiban yang mestinya menjadi tanggungjawab aparatur negara. Sebelumnya

"Kalau sekadar misalnya kehadiran   Rizieq, okelah kami sepakat. Tapi yang kami tidak sependapat adalah pendeklarasian FPI. Ya, dari aspirasi yang kami jaring dari aspirasi masyarakat, aspirasi yang berkembang, bahwa terlalu,  nyuwun sewu (maaf) masyarakat umum tahunya mengedepankan kekerasan," ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Banyumas, Ahmad Tantowi, Senin (15/02).


Editor: Rony Sitanggang

 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending