KBR, Situbondo- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo Jawa Timur, mencatat sekitar 20 hektare tanaman padi dan cabai di Desa Silowongo Kecamatan Bungatan gagal panen. Penyebabnya dihantam banjir bandang pada hari Minggu Kemarin (31/1/2016).
Menurut Kepala BPBD Situbondo Zainul Arifin, tanaman cabai dan padi tersebut berada di bantaran sungai Silowongo yang meluap akibat diguyur hujan sejak Sabtu malam (30/1/2016). Sehingga tanaman cabai yang siap panen itu hanyut dihantam air bah luapan sungai Silowongo.
Sedangkan untuk tanaman padi sebagian besar hanyut dibawah air. Karena kata zainul, tanaman pada tersebut baru memasuki masa tanam. Menurut Zainul, akibat rusaknya tanaman padi dan cabai itu, ditaksir kerugian petani mencapai belasan juta rupiah.
“Ini kalau kita jadikan satu sekitar puluhan hektare. Kalau padi itu masih pertengahan jadi tidak siap panen, tapi kalau cabai sudah siap panen ini seharusnya dipanen,”kata Kepala BPBD Situbondo Zainul Arifin, Senin (1/2/2016).
Zainul melanjutkan, "kita sekarang dengan masyarakat dengan Muspika itu kita gerakkan untuk kerjabakti. Kita menutup tangkis (tanggul) yang jebol itu kemarin. Yang merusak sawah kita gerakan masyarakat, Muspika untuk kerja bakti."
Kepala BPBD Situbondo Zainul Arifin menambahkan, selain tanaman padi dan cabai yang gagal panen, sejumlah infrastuktur desa juga rusak akibat banjir badang tersebut. Di antaranya satu jembatan yang menghubungkan antara desa rusak. Dan beberapa tangkis air di bantaran sungai Silowongo ambrol. Zainul khawatir jika tidak segera diperbaiki akan membahayakan warga, apabila ada banjir lagi.
Sebelumnya, Ratusan rumah warga di tiga desa di Kabupaten Situbondo Jawa Timur, Minggu dini hari (31/1/2016) rusak diterjang banjir bandang. Banjir bandang tersebut terjadi akibat Sungai Silowogo tidak mampu menampung air hujan yang cukup deras sejak Sabtu Malam.
Editor: Rony Sitanggang