Bagikan:

Banjir Bandang Hantam Lahan Padi dan Cabai di Situbondo

"kita sekarang dengan masyarakat dengan Muspika itu kita gerakkan untuk kerjabakti."

BERITA | NASIONAL

Senin, 01 Feb 2016 13:42 WIB

Banjir Bandang Hantam Lahan Padi dan Cabai di Situbondo

KBR, Situbondo- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo Jawa Timur,  mencatat  sekitar 20 hektare tanaman padi dan cabai di Desa Silowongo Kecamatan Bungatan  gagal panen. Penyebabnya dihantam banjir bandang  pada hari Minggu Kemarin (31/1/2016).

Menurut Kepala BPBD Situbondo Zainul Arifin,  tanaman cabai dan padi tersebut berada di bantaran sungai Silowongo yang meluap akibat diguyur hujan sejak Sabtu malam (30/1/2016). Sehingga tanaman cabai yang siap panen itu hanyut dihantam air bah luapan sungai Silowongo.

Sedangkan untuk tanaman padi sebagian besar hanyut dibawah air. Karena kata zainul, tanaman pada tersebut baru memasuki masa tanam. Menurut Zainul, akibat rusaknya tanaman padi dan cabai itu, ditaksir kerugian petani mencapai belasan juta rupiah.

“Ini kalau kita jadikan satu sekitar puluhan hektare. Kalau padi itu masih pertengahan jadi tidak siap panen, tapi kalau cabai sudah siap panen ini seharusnya dipanen,”kata Kepala BPBD Situbondo Zainul Arifin, Senin (1/2/2016). 

Zainul melanjutkan, "kita sekarang dengan masyarakat dengan Muspika itu kita gerakkan untuk kerjabakti. Kita menutup tangkis (tanggul)  yang jebol itu kemarin. Yang merusak sawah kita gerakan masyarakat, Muspika untuk kerja bakti."

Kepala BPBD Situbondo Zainul Arifin menambahkan, selain tanaman padi dan cabai yang gagal panen, sejumlah infrastuktur desa juga rusak akibat banjir badang tersebut. Di antaranya satu jembatan yang menghubungkan antara desa rusak. Dan beberapa tangkis air di bantaran sungai Silowongo ambrol.  Zainul khawatir jika tidak segera diperbaiki akan membahayakan warga, apabila ada banjir lagi.

Sebelumnya, Ratusan rumah warga di tiga desa di Kabupaten Situbondo Jawa Timur, Minggu dini hari  (31/1/2016) rusak diterjang banjir bandang. Banjir bandang tersebut terjadi akibat  Sungai Silowogo tidak mampu menampung air hujan yang  cukup deras sejak Sabtu Malam.


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending