KBR, Jakarta - Data awal penyelidikan Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) menyebut penyebab terbakarnya kapal Zahro Express di perairan Muara Angke karena korsleting listrik di ruang mesin kapal. Ketua KNKT, Soerjanto Tjahyono mengatakan, hal itu berdasarkan keterangan dari korban selamat dan beberapa orang ABK Kapal.
Meski demikian, KNKT akan terus melakukan pendalaman penyelidikan terkait penyebab terbakarnya kapal tersebut.
"Tadi saya sudah sempat mewawancarai beberapa penumpang yang selamat dan ABK. Sumber api berasal dari ruangan mesin yang berada di depan. Lalu dengan cepatnya menjalar ke semua badan kapal. Ini akan kita jadikan data awal kita untuk kemudian ada rekomendasi keseluruhan nantinya. Kita membutuhkan sekitar 2 hingga 3 bulan kurang lebih untuk mendapatkan laporan pasti, semoga bisa lebih cepat," ucapnya di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Minggu (1/1).
Menurutnya, KNKT akan menurunkan tim secara utuh besok hari. Tim ini nantinya bakal memeriksa langsung bangkai kapal yang saat ini sudah berada di dermaga Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara.
"Saat ini kebetulan tim sedang bertugas juga di wilayah Ternate dengan kasus yang sama. Kemungkinan baru besok merapat kapal kita. Nanti tim bakal periksa kapal kemungkinan bakal mengangkat kapal juga bisa kita lakukan," ucapnya.
Dia menambahkan, pihaknya juga bakal memastikan soal berapa jumlah pasti penumpang yang saat itu berada di kapal sebelum terbakar. Kata dia ada keterangan jumlah penumpang yang berbeda antara keterangan dari group penyelamat dengan data resmi yang tercatat di Pelabuhan Kali Adem. Hanya saja dia memastikan bahwa kapal tersebut tidak kelebihan penumpang.
"Data dari pelabuhan hanya seratusan orang. Tapi kita sudah tahu semua kalau semua penumpang baik yang selamat maupun yang meninggal ada sekitar 200 an lebih. Ini harus kita selidiki supaya nanti jelas siapa yang bertanggung jawab soal ini," tambahnya.
Editor: Sasmito