KBR, Rembang- Warga desa Kadiwono Kec. Bulu, Rembang mengancam akan demo, lantaran sudah tiga tahun lebih tidak mempunyai bidan desa. Kepala Desa Kadiwono, Ahmad Ridwan mengatakan akses pelayanan masyarakat menjadi tidak terurus. Padahal kampungnya berada di pinggiran hutan, perbatasan Kab. Rembang dengan Kab. Blora.
Kata Ahmad, bila warga sakit mendadak,terpaksa harus keluar kampung yang jaraknya lumayan jauh. Pihak desa telah mengajukan pengisian bidan kepada Puskesmas. Namun sampai sekarang belum ada respon.
“Tiap ada petugas dari Dinas Kesehatan selalu kita sampaikan bahwa desa Kadiwono sangat butuh tenaga bidan. Kenapa, karena desa kami dekat dengan hutan. Perkembangan nyamuk maupun epidemologi lainnya banyak. Kenapa dalam bidang pelayanan kesehatan, terjadi diskriminasi,“ keluhnya kepada KBR, Sabtu (09/01).
Menanggapi tuntutan warga, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Ali Syofi'i menyatakan pemerintah tengah menghentikan sementara atau moratorium pengangkatan bidan pegawai tidak tetap (PTT). Rekrutmen dari seleksi calon pegawai negeri sipil, juga dihentikan. Hal itu mengakibatkan Dinas Kesehatan kesulitan mengatasi masalah tersebut.
“Sampai dengan saat ini kebijakannya masih ada moratorium pengangkatan tenaga bidan PTT baru. Bidan desa belakangan ini untuk pengadaan baru adalah bidan PTT (pegawai tidak tetap),“ ungkapnya.
Ali Syofi'i menambahkan tidak hanya desa Kadiwono, tapi total ada 32 desa yang belum mempunyai bidan desa. Sementara pihaknya mengerahkan bidan terdekat, untuk merangkap bertugas di desa yang mengalami kekosongan bidan.
Editor: Rony Sitanggang