Bagikan:

Tak Punya Bidan, Desa di Rembang Ancam Demo

Di nkes nyatakan tengah moratorium pengangkatan bidan baru.

BERITA | NUSANTARA

Sabtu, 09 Jan 2016 19:15 WIB

Author

Musyafa

Ilustrasi. (Antara)

Ilustrasi. (Antara)

KBR, Rembang- Warga desa Kadiwono Kec. Bulu, Rembang mengancam akan demo, lantaran sudah tiga tahun lebih tidak mempunyai bidan desa. Kepala Desa Kadiwono, Ahmad Ridwan mengatakan akses pelayanan masyarakat menjadi tidak terurus. Padahal kampungnya berada di pinggiran hutan, perbatasan Kab. Rembang dengan Kab. Blora.

Kata Ahmad, bila warga sakit mendadak,terpaksa  harus keluar kampung yang jaraknya lumayan jauh. Pihak desa telah mengajukan pengisian bidan kepada Puskesmas. Namun sampai sekarang belum ada respon.

“Tiap ada petugas dari Dinas Kesehatan selalu kita sampaikan bahwa desa Kadiwono sangat butuh tenaga bidan. Kenapa, karena desa kami dekat dengan hutan. Perkembangan nyamuk maupun epidemologi lainnya banyak. Kenapa dalam bidang pelayanan kesehatan, terjadi diskriminasi,“ keluhnya kepada KBR,  Sabtu (09/01).

Menanggapi tuntutan warga, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Ali Syofi'i menyatakan pemerintah tengah menghentikan sementara atau moratorium pengangkatan bidan pegawai tidak tetap (PTT). Rekrutmen dari seleksi calon pegawai negeri sipil, juga dihentikan. Hal itu mengakibatkan Dinas Kesehatan kesulitan mengatasi masalah tersebut.

“Sampai dengan saat ini kebijakannya masih ada moratorium pengangkatan tenaga bidan PTT baru. Bidan desa belakangan ini untuk pengadaan baru adalah bidan PTT (pegawai tidak tetap),“ ungkapnya.

Ali Syofi'i menambahkan tidak hanya desa Kadiwono, tapi total ada 32 desa yang belum mempunyai bidan desa. Sementara pihaknya mengerahkan bidan terdekat, untuk merangkap bertugas di desa yang mengalami kekosongan bidan.

Editor: Rony Sitanggang

 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending