KBR, Jakarta- Pelaku serangan teror di kawasan Sarinah-Thamrin diduga terkait dengan kelompok teroris yang ditangkap pada Desember lalu. Kata Pengamat Terorisme dari Yayasan Prasasti Perdamaian Taufik Andrie, kelompok tersebut telah memiliki rencana untuk melakukan aksi teror, namun belum terlaksana.
Taufik khawatir, masih ada sisa anggota jaringan yang belum tertangkap dan kemudian melancarkan serangannya hari ini.
"Saya punya kekhawatiran ini bisa jadi terhubung (dengan ISIS), karena kelompok yang sebelumnya ditangkap pada akhir Desember itu mungkin masih menyisakan anggota jaringan yang belum tertangkap. Di mana dari informasi awal yang didapatkan mereka itu sudah punya rencana. Artinya rencana itu kan belum terlaksana saat ada penangkapan. Nah bisa jadi, sisa anggota kelompok mereka berhasil melakukan konsolidasi kemudian mengeksekusi rencana sebelumnya," ujar Pakar Terorisme dari Yayasan Prasasti Perdamaian Taufik Andrie kepada KBR, Kamis (1401/2015).
taufik melanjutkan, "tapi bisa jadi juga kelompok baru, artinya ini masih unclear. Kita tunggu saja investigasi awal kepolisian. (Maksudnya ini ada kaitannya dengan beberapa jaringan yang beberapa waktu lalu ditangkap?) Bisa jadi, terutama kelompok-kelompok yang disinyalir pro-ISIS."
Sementara itu, Kepolisian Indonesia menyatakan ledakan yang terjadi di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat terkait terduga teroris Abu Jundi. Wakapolri Budi Gunawan mengatakan, kejadian ini rentetan dari sayap Abu Jundi.
Desember lalu, anggota Densus 88 menangkap Abu Jundi alias Budi, warga Sepat, Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Sukoharjo di Carikan, dekat sebuah pabrik tekstil. Jundi diduga berniat melakukan aksi bom bunuh diri dan penyerangan pada malam Natal atau tahun baru.
Editor: Rony Sitanggang