Bagikan:

9 Kapal Sitaan Dibawa Kabur, Menteri Susi Akui Lalai

"Bisa saja ada kaitan permainan di bawah juga mungkin dan itu akan kita selidiki dan investigasi".

BERITA | NASIONAL

Senin, 11 Jan 2016 19:39 WIB

9 Kapal Sitaan Dibawa Kabur, Menteri Susi Akui Lalai

9 Kapal asal Tiongkok yang dilarikan anak buah kapal dari pelabuhan Pomako, Timika, Papua (Foto: KBR/KKP)

KBR, Jakarta- Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti mengakui sembilan kapal eks asing asal Tiongkok yang dibawa lari anak buah kapal (ABK) pada 30 Desember 2015 lalu akibat kelalaian lembaganya. Menurut penyelidikan sementara, kata Susi, diketahui ada 39 anak buah kapal yang mendekati kapal ketika pengamanan tengah terpusat pada persiapan kedatangan Presiden Jokowi ke Papua.

Susi berjanji, bakal mengusut tuntas kejadian tersebut hingga selesai dan tidak akan terulang.

“Bisa saja kita dibilang teledor, kurang perhatian. Tetapi memang pengawasan kita di semua pelabuhan itu seluruh Indonesia tidak bisa 24 jam," sesal Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti, Senin (11/01/16).

Susi melanjutkan, "dengan kejadian ini ini merupakan satu pelajaran yang sangat tidak enak untuk kita dan kita akan tingkatkan pengamanan. Dan kemarin sebenarnya rencana kita bakal kita cabut mesin-mesinnya supaya tidak bisa kabur. Yang kedua ya bisa saja ada kaitan permainan di bawah juga mungkin dan itu akan kita selidiki dan investigasi."

Menteri Kelautan Dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti menambahkan, pihaknya bakal melibatkan interpol untuk menangkap kesembilan kapal tersebut.

Selain itu, kementerian  juga bakal meningkatkan kerjasama internasional untuk mendeteksi pergerakan kapal-kapal yang dilarikan itu. Kerjasama dilakukan dengan negara-negara yang memiliki satelit pemantauan yang lebih mutakhir, seperti Amerika, Australia, dan Norwegia.


Sebelumnya 9 kapal asal Tiongkok dilarikan oleh awaknya pada 30 Desember 2015 dari pelabuhan Pomako, Timika, Papua. Pelarian 9 kapal yang melanggar hukum itu baru dilaporkan kepada aparat setempat pada 4 Januari 2016.

Pantaun dari petugas perbatasan Australia, sebanyak delapan kapal posisi kemarin ada di wilayah perbatasan Papua Nugini. Kapal diperkirakan akan dibawa ke Tiongkok. Dari hasil analisa dan evaluasi KKP izin kapal tersebut tak dapat diperpanjang dan tidak dapat diajukan izin baru.


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending