Bagikan:

Kapal Titian Muhidah Tenggelam, Diduga Kelebihan Muatan

Dugaan awal kapal yang berangkat dari Bontang Kalimantan Timur, pada Senin (8/6) sekitar pukul 14.00 wita menuju Mamuju Sulawesi Barat itu kelebihan muatan.

BERITA | NUSANTARA

Jumat, 12 Jun 2015 09:29 WIB

Kapal Titian Muhidah Tenggelam, Diduga Kelebihan Muatan

KM Titian Muhibah tenggelam 70 penumpang selamat. ANTARA FOTO

KBR, Balikpapan – Kapolresta Balikpapan Andi Aziz Nizar mengungkapkan kasus tenggelamnya kapal Titian Muhidah di Selat Sulawesi pada Selasa (9/6) dini hari sekitar pukul 02.00 wita, telah ditangani langsung Polairud Polda Kalimantan Timur.

Menurutnya, dugaan awal kapal yang berangkat dari Bontang Kalimantan Timur, pada Senin (8/6) sekitar pukul 14.00 wita menuju Mamuju Sulawesi Barat itu kelebihan muatan. Karena kapal tersebut, sebenarnya hanya kapal barang.

"Ya dugaan pertama memang kelebihan muatan, karena kapalnya itu kapal barang. Sebenarnya itu dimuati dengan lumayan penumpang yang banyak. Tapi nanti kita lihat dari pihak nahkodanya," katanya kepada KBR.

Kata Andi Azis, jika memang ada dugaan terjadinya kelalaian karena kelebihan muatan hingga menyebabkan kapal tenggelam maka nahkoda kapal bisa terancam pidana. 

“Ditangani Polairud Polda Kaltim. Nanti akan dilihat kalau memang ada pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan dari pihak nahkodahnya pasti akan dilakukan penyidikkan,” tambahnya.

Seperti diketahui, kapal motor Titian Muhidah bukan hanya mengangkut barang namun juga ada puluhan orang yang juga ikut menumpang dengan membayar Rp 250 ribu per orang. Namun, di tengah jalan kapal itu terbalik.

Sebanyak 73 penumpang berhasil diselamatkan 65 dievakuasi ke Balikpapan dan delapan diselamatkan nelayan di Mamuju. Namun banyak dari penumpang yang kehilangan keluarganya atas insiden memilukan tersebut. 

Para penumpang sempat terombang-ambing di laut selama dua hari dan hanya makan dari makanan sisa yang terapung tanpa minum. Beruntung mereka diselamatkan dan mendapat perawatan dari kapal perang Amerika Serikat yang melintas.



Editor: Quinawaty Pasaribu 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending