Kecanduan Handphone
Rabu, 29 November 2023
KBR, Jakarta- Berdasarkan data Newzoo, Indonesia berada di urutan keempat pengguna ponsel pintar (smartphone) terbanyak di dunia pada 2020.
Handphone bukan sekedar alat komunikasi. Berbagai fungsi hiburan juga melengkapinya. Sebut saja aplikasi mendengarkan lagu, menonton film, memainkan game online, atau menelusuri media sosial, bisa Anda lakukan sekaligus dengan telepon seluler atau ponsel.
Tapi hati-hati, banyaknya fungsi handphone ini berpotensi bikin kamu ketergantungan. Melansir laman Hello Sehat dari Kementerian Kesehatan, ada yang namanya nomophobia.
Menurut studi yang diterbitkan pada Indian Journal of Psychiatry, nomophobia atau no mobile phone phobia (NMP) adalah jenis gangguan kecemasan akibat tidak memegang ponsel.
Layaknya seorang pecandu, nomophobia membuat seseorang tidak bisa lepas dari ponsel, kapan pun dan dimana pun.
Dosen prodi psikologi Universitas Pembangunan Jaya (UPJ), Maria Jane Tienoviani Simanjuntak, S.Psi., M.Psi., Psikolog menegaskan, smartphone adalah bagian dari kehidupan manusia. Di mana teknologi ini diciptakan untuk memudahkan kehidupan manusia.
"Tapi pada prakteknya yang semakin mudah, ternyata ada kualitas-kualitas dari manusia ini yang menurun. Kalau kita terlalu bergantung (pada handphone) tadi. Itu jadi tidak mengasah kualitas manusia itu sendiri, sampai mengerjakan tugas menggunakan teknologi, kecerdasan buatan. Ketika hampir 100 persen bergantung penuh pada handphone, itu ada yang tidak beres dengan kehidupannya," ujar Maria Jane.
Maria Jane mengingatkan, di tengah kencanggihan teknologi dan segala kemudahan yang diberikannya, manusia tetap hidup berdampingan. Di mana manusia perlu berinteraksi dengan sesama manusia dan kembali pada kehidupan nyatanya. Bukan kehidupan di dunia maya.
Baca juga:
- Banyak Teman Enggak Tentu Bahagia, Loh!
- Career Cushioning, Nyiapin Hal Tak Terduga
"Batasannya itu ketika keseimbangan di kehidupan kita itu semakin timpang dengan ketergantungan dengan teknologi. Apakah kehidupan kita yang tanpa teknologi ini, gimana? Perlu tau bahwa dalam kehidupan kita ada 5 aspek besar. Pertama berkaitan mental enrichment, physical activity, social life, spirituality. Spirituality itu tidak hanya kekuasaan yang lebih besar dari manusia, Tuhan. Tapi juga bagaimana hubungan kita dengan diri sendiri. Lalu kelima adalah tentang leisure time," ungkap Maria Jane.
Jadi Maria Jane mengatakan, manusia perlu mengembangkan potensi yang kita punya. Baik dari segi pengetahuan, perasaan, atau perilaku. Selain itu Maria Jane menekankan pentingnya keseimbangan dalam hidup. Baik dari aspek pengembangan diri, aktivitas fisik, sosial, hubungan dengan diri sendiri. Hingga memberikan ruang pada diri sendiri.
"Sering kali karena teknologi kita jadi ingin tau segala hal. Tapi kalau terlalu tenggelam, itu yang jadi masalah," pungkasnya.
Lebih lanjut soal besarnya dampak kecanduan handphone. Yuk simak podcast Diskusi Psikologi (Diskoo) di link berikut ini: