KBR, Bogor – Pemerintah diminta mengurangi impor pangan dari Tiongkok. Hal itu karena negeri tirai bambu itu selalu bermasalah ketika memasukkan bahan pangan ke Indonesia.
Pakar pangan dari Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) Purwiyatno Hariyadi mengatakan Tiongkok memang maju dari sisi pengembangan teknologi pangan. Namun, banyak kasus pangan dari Tiongkok yang bermasalah ketika masuk ke Indonesia.
"Kalau kita lihat kasus melamin, pemalsuan susu formula dengan bubuk melamin, itu kan di Cina juga. Sebelumnya ada susu formula yang tidak diisi susu tapi diisi tepung, itu di Cina juga. Dan itu menyebabkan beberapa bayi meninggal," katanya saat ditemui di Kampus IPB Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/08).
Purwiyatno menjelaskan, untuk mengantisipasi agar tidak ada lagi pangan impor yang bermasalah, pemerintah juga diminta untuk membentuk lembaga pengawasan pangan, terlebih pangan yang didatangkan dari luar negeri.
"BP POM belum kurang cukup untuk menangani itu. Harus ada lembaga yang langsung ke pokok permasalahan," jelasnya.
Editor: Agus Luqman
Pakar IPB Minta Pemerintah Kurangi Impor Pangan dari Tiongkok
Tiongkok memang maju dari sisi pengembangan teknologi pangan. Namun, banyak kasus pangan dari Tiongkok yang bermasalah ketika masuk ke Indonesia.

Aktivitas bongkar muat beras impor di pelabuhan. (Foto: sumber www.bumn.go.id)
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai