KBR68H, Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengaku kesulitan melacak aliran dana para tersangka teroris.
Ketua PPATK, Muhammad Yusuf mengatakan, hal tersebut disebabkan transaksi tunai yang tidak melalui perbankan. Kondisi itu diperparah sejumlah bank yang tidak patuh melaporkan transaksi mencurigakan ke PPATK.
Kata dia, hal ditunjukan hasil riset analisis strategis tentang resiko sektor perbankan yang digunakan untuk pencucian uang dan pendanaan terorisme.
“(Aliran dana terorisme) sangat sedikit, makanya mereka banyak menggunakan dana dari merampok bank. Semuanya itu tidak masuk ke perbankan. Makanya mau tidak mau harus terjun langsung menggunakan gerakan fisik dengan turun ke lapangan,” ujarnya kepada wartawan di Kantor PPATK.
Muhammad Yusuf menambahkan, potensi transaksi keuangan mencurigakan juga terjadi pada lembaga-lembaga nonprofit seperti yayasan, panti-panti asuhan atau lembaga-lembaga keagamaan dan lainnya yang tidak terdaftar secara resmi. Menurutnya, lembaga ini bisa menjadi wadah dana gerakan terorisme.
Editor: Anto Sidharta
PPATK Akui Sulit Lacak Aliran Dana Teroris
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengaku kesulitan melacak aliran dana para tersangka teroris. Ketua PPATK, Muhammad Yusuf mengatakan, hal tersebut disebabkan transaksi tunai yang tidak melalui perbankan. Kondisi itu diperparah sej

NASIONAL
Jumat, 03 Jan 2014 20:59 WIB


PPATK, Dana Teroris
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai